Pekanbaru (Outsiders) – Gempa tektonik berkuatan Mag. 4,9 terjadi di wilayath Samudera Hindia sebelah Barat Mandailing Natal pukul 17.41 wib, Sabtu (17/11/2018).
Seperti disebutkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, hasil pemutakhiran analisis BMKG membenarkan gempabumi ini memiliki kekuatan Mag.4,9. Sementara Episenter gempa ada pada koordinat 0,87 LU dan 98,57 BT.
“Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah timur Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara pada kedalaman 85 km,” ujar Rahmat Triyono.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut dapat digolongkan gempabumi menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng indo-australia menujam lempeng eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault,” imbuhnya
Dampak gempa dirasakan di kota Natal II MMI, namun hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibatnya. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” katanya
Hingga pukul 20.32 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkas Rahmat Haroyo.
=PEPEN=