Program Tali Kasih, Indonesia Re berikan beasiswa dan bantuan perumahan

Jakarta (Outsiders) – BUMN reasuransi, Indonesia Re, kembali menggelar program Tali Kasih yang merupakan pemberian beasiswa dan pendanaan perumahan bagi para karyawan alihdaya.


Corporate Secretary Indonesia Re Mardian Adhitya menjelaskan bahwa terdapat dua jenis bantuan beasiswa, yakni beasiswa reguler dan beasiswa untuk anak-anak berprestasi, baik dari segi akademik maupun non-akademik. 


“Yang tingkat SD kami berikan Rp1 juta, SMP sebesar Rp1,4 juta, kemudian yang SMA kami berikan sebesar Rp2 juta. Beasiswa itu untuk jangka waktu 1 tahun pendidikan, dan kami berikan tanpa syarat,” kata Mardian di Jakarta, Kamis.


Kemudian bantuan biaya pendidikan yang kedua, yakni untuk anak-anak para karyawan yang berprestasi, baik di akademis yang berhasil meraih ranking 1, 2, dan 3, atau yang berprestasi pada bidang seni dan olahraga di tingkat nasional. Penerimanya merupakan anak karyawan gabungan, yaitu karyawan tetap golongan I – VI dan karyawan alihdaya.


“Nominalnya sebesar Rp6 juta untuk tingkat SD, dan Rp8,5 juta untuk tingkat SMP. Dari kegiatan yang sama pada tahun lalu, ada pergeseran penerima beasiswa ini, karena ada perubahan ranking di sekolah,” ujar Mardian.


Terkait dengan bantuan pendanaan perumahan, ada lima orang karyawan alihdaya yang telah memenuhi syarat telah mengabdi kepada perusahaan selama 8 tahun. Mereka menerima bantuan sebesar Rp25 juta, yang bisa digunakan untuk pembayaran uang muka untuk mengambil kredit rumah atau untuk keperluan renovasi rumah.


“Tujuannya, kita ingin supaya karyawan bersama keluarganya bisa merasakan kesejahteraan yang selama ini mungkin sudah didapat oleh karyawan tetap. Jadi, kita ingin berbagi supaya tidak terlalu jauh ketimpangan antar karyawan,” tutur Mardian.


Dia pun berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di tahun-tahun yang akan datang. Indonesia Re pun selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sama yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, guna mengetahui dampak yang dihasilkan.


“Kita monitoring selalu. Misal apakah mungkin nominalnya kurang, bisa kita tambah. Intinya jajaran manajemen ingin memberi kesejahteraan lebih kepada karyawan-karyawan ini dan keluarganya. Kemudian bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tukas Mardian.

Ramadhan Kareem

Pos terkait