
Sambas (Outsiders) – Masyarakat Peduli Perbatasan Indonesia (MPPI) melakukan bakti sosial untuk melihat lebih dekat persoalan terkait dunia pendidikan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Temajok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut anggota MPPI, Heny, mengatakan kegiatan bakti sosial terdiri dari sejumlah aktifitas.
“Bhakti sosial merupakan kegiatan dengan beberapa aktifitas seperti mengunjungi SMP dikawasan Temajok guna melihat perkembangan pendidikan anak-anak di perbatasan agar bisa menjadi anak tangguh dan kompetitif dengan guru-guru yang handal,” ungkap Heny seperti dikutip dari suarakalbar.co.id, Rabu (29/1/2020).
Dalam kegiatan bakti sosial ini MPPI membagikan sejumlah bantuan alat olahraga dan bendera pada SMPN 4 Kecamatan Paloh.
MPPI juga memberikan sosialisasi pada anak untuk menghindari narkoba, mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh para pengajar.
Selain itu MPPI juga melihat para lansia dengan perkembangan Poslansia agar dapat melihat kesehatan masyarakat kawasan perbatasan, termasuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada bendera merah putih dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Sekolah SMPN 4 Kecamatan Paloh, Surandi, menyambut baik acara bakti sosial yang dilaksanakan oleh MPPI ini. Pihaknya berharap sarana olahraga dan barang-barang lain yang diberikan oleh MPPI dapat dimanfaatkan dengan baik oleh murid-muridnya.
Selain itu Surandi juga mendorong pihak MPPI untuk membantu empat guru honorer di sekolahnya agar ditingkatkan statusnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena semenjak tahun 2017 tunjangan terhadap guru-guru daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) sudah tidak diberikan lagi.
“Semoga bermanfaat bagi murid-murid, kami juga mendorong kepada MPPI terkait dengan status empat guru honorer di SMPN 4 agar ditingkatkan statusnya menjadi PNS,” kata Surandi.