Ranai (Outsiders). Ratusan masyarakat Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sore ini, Sabtu (01/02/2020), berbondong- bondong menuju Kantor DPRD Natuna tolak kedatangan 234 WNI dari Wuhan, Cina, yang direncakan akan menjalankan protokol kesehatan sebelum di kembalikan ke keluarga masing- masing.
Dari informasi yang dihimpun Outsiders di lapangan, WNI asal Wuhan tersebut akan menjalani screening sebagai antisipasi penyebaran virus Corona dengan lokasi tempat penampungan hanya berjarak 2 -3 km dari pusat Kota Ranai.
Bila sebelumnya diberitakan bahwa lokasi isolasi tersebut berjarak 6 km dan dianggap jauh dari pemukiman masyarakat, ternyata jarak dimaksud adalah dari Kantor Bupati Natuna, bukan dari pemukiman masyarakat terdekat.
“Ini yang membuat masyarakat turun ke jalan untuk menolak maksud pemerintah membawa WNI dari Wuhan ke Natuna,” kata Naen, warga ranai, kepada Outsiders, Sabtu (01/02/2020).
Digambarkan Naen, Lokasi ini adalah bandara lama, tepatnya di daerah Penagi, bekas hangar pesawat yang disulap jadi Rumah Sakit. “Kondisinya seperti kemah pramuka saja dan jauh dari kata layak sebagai ruang isolasi serta tidak memiliki ruang observasi,” ucap Naen.
Dilanjutkan Naen, saat ini lokasi hangar tersebut sudah ditempatkan peralatan medis serta tenda- tenda darurat berikut tempat tidur lapangan sejak tadi malam. “Peralatan tersebut didatangkan bersamaan dengan kedatangan Menteri Kesehatan RI yang siang ini dikhabarkan akan kembali ke Natuna,” imbuhnya.
Kedatangan masyarakat ke DPRD Natuna langsung disambut Ketua DPRD Natuna, Andes Putra Tanjung. “Pokoknya masyarakat Natuna menolak keras Natuna dijadikan tempat isolasi WNI dari Wuhan. Pokoknya tolak, titik!,” demikian ucapan yang dilontarkan masyarakat.
Pewarta : Rosyita