Ranai (Outsiders) – Tokoh Maritim Natuna, Rhodial Huda, mempertanyakan dasar dipilihnya Natuna sebagai lokasi penampung 234 WNI yang langsung didatangkan dari Wuhan, Cina, untuk menjalani protokol kesehatan, sementara dari sisi kelengkapan medis, Jakarta dipandang lebih siap.
Karantina 234 WNI dari Wuhan di Natuna sangat meresahkan masyarakat Natuna, apa lagi ketika mereka melihat kedatangan alat-alat medis sejak Jumat malam (31/01/2020), bersamaan dengan kedatangan Menteri Kesehatan, dr Terawan di Natuna.
Ia menilai, Natuna tidak memiliki fasilitas memadai sebagai dasar penetapannya sebagai tempat penampungan WNI dari Wuhan tersebut. “Saya mengusulkan Jakarta, karena Jakarta memiliki fasilitas paling lengkap di Indonesia Raya ini,” tegas Rodial.
Untuk itu, Rodial mengusulkan agar pemerintah segera mencabut Natuna sebagai tempat pelaksanaan protokol kesehatan. “Saya sangat mengapresiasi terhadap pernyataan pemerintah bahwa yang paling siap untuk mengevakuasi adalah TNI, bahkan sudah mempersiapkan pesawat udara, tenaga medis dan rumah sakit. Namun, tidak tepat bila Natuna dijadikan tempat penampungan,” tegasnya kembali.
Agar penempatan karantina di Indonesia tidah meresahkan masyarakat, dia atas nama masyarakat Natuna menyarankan landing pertama pesawat pengangkut WNI dari Wuhan harus langsung ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
“Dari Halim, pesawat langsung saja ke Jakarta, selanjutnya dengan bis khusus dibawa ke kapal RS TNI Angkatan Laut. Untuk itu, kiranya dapat segera dipersiapkan kapal-kapal RS TNI AL sebagai tempat karantina yang dilabuhkan di Teluk Jakarta. Semoga usulan ini dapat diterima pemerintah dan menghilangkan keresahan yang semakin memuncak hingga sore ini di Natuna,” tutupnya.
.
Pewarta: Rosyita