
.
Ranai (Outsiders) – Hingga pukul 23.10 WIB, Sabtu (01/02/2020), ribuan masyarakat Natuna bersama Ketua DPRD Natuna, Andes Putra Tanjung dan anggota DPRD Natuna bergerak menuju bandara melanjutkan aksi penolakan dijadikannya Natuna sebagai tempat observasi 250 WNI Wuhan.
“Seluruh masyarakat Natuna bergerak! Kita akan bertahan di bandara hingga Menteri Kesehatan menemui Kita!,” demikian aba- aba yang dilontarkan salah seorang masyarakat mengkomandoi ribuan massa yang berkumpul di kantor DPRD Natuna.
Mendengar aba- aba tersebut serentak masyarakat bergerak sembari meneriakkan kata- kata “Tolak! Tolak! Tolak!”
Dari pantauan lapangan, ribuan massa tertahan berikade anggota TNI AL yang telah berada di gerbang Bandara, sementara Ketua DPRD Natuna, Andes Putra Tanjung, terlihat melakukan negosiasi agar ribuan massa tersebut dapat masuk ke kawasan bandara.
Teye (34), salah seorang masyarakat yang turut serta dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa mereka akan bertahan dan berharap keputusan dari Menteri Kesehatan berpihak kepada mereka.
“Saat ini antara pemerintah pusat dan masyarakat Natuna sama- sama bertahan terhadap keputusan masing- masing. Keputusan pemerintah pusat tetap bertahan untuk melangsungkan kegiatan observasi WNI Wuhan di Natuna dengan alasan barangkali untuk meminimalisir dampak yang lebih besar terhadap negara, sementara kami juga tetap dengan keputusan TOLAK,” demikian disampaikan Teye sembari meminta kepada Outsiders agar kata itu diketik dengan huruf besar.
Namun, lanjutnya, jika pusat tetap dengan keputusan mereka, masyarakat akan berjuang untuk bertahan di bandara hingga pesawat pengangkut WNI Wuhan mendarat.
“Kami berjuang sampai pesawat turun di Natuna, setelahnya kami pasrah dengan nasib, karena kami tidak berani lagi untuk mendekati bandara, sebab kami yakin kehidupan kami akan habis disapu bersih bila tetap bertahan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti ketika dihubungi Outsiders melalui ponsel, mengaku tidak mampu menahan masyarakat Natuna. “Kegelisahan masyarakat Natuna membuat mereka terus bergerak, kami tidak dapat menahan pergerakan ini, kami juga turut merasakan kegelisahan mereka,” ujarnya, Ahad (02/02/2020).
.
Pewarta: Rosyita Hasan