.
Batam (Outsiders) – Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, meminta pemerintah pusat memperhatikan rakyat Natuna dari segi sosial, ekonomi dan psikologi terkait kerisauan masyarakatnya atas kedatangan WNI dari Wuhan, Cina yang mulai berdatangan sejak pukul 11.12 wib, Ahad (02/02/2020)
Dipaparkan Ngesti, posisi Ranai sebagai Ibukota Natuna berada di Pulau Bunguran Besar yang memiliki 6 kecamatan. Ranai sendiri berlokasi di Kecamatan Bunguran Timur dengan jumlah penduduk 24 ribu jiwa, dan jaraknya dari Lanud Raden Sadjad sekitar 2 km.
“Memang kondisi darurat, namun saya tetap menyesalkan tindakan pemerintah pusat yang tidak melakukan koordinasi dengan kami sebagai pemerintah kabupaten sehingga tidak ada langkah persiapan yang kami lakukan sehubungan dengan sosialisasi kepada masyarat. Jadi wajar saja saya khawatir dengan kondisi ini,” ujar Ngesti ketika dihubungi Outsiders, Ahad (02/02/2020).
Ia mengatakan dampak psikologi terhadap masyarakat Natuna sudah pasti ada, bahkan secara ekonomi dan sosial pasti berpengaruh besar.
“Untuk menenangkan masyarakat, misalnya, bisa saja pemerintah pusat membagikan masker standar sebagai langkah preventif pencegahan penyebaran NovelCoronaVirus kepada masyarakat yang masih awan terhadap informasi virus ini, terutama bagi 24 ribu jiwa masyarakat kecamatan Bunguran Timur yang terdekat dari lokasi observasi di Lanud Raden Sadjad, begitu juga dengan penduduk pada 5 kecamatan lainnya,” ujar Ngesti.
Lanjut Ngesti, dipastikan ada rasa takut masyarakat Natuna untuk keluar rumah pasca kedatangan WNI dari Wuhan. Hal tersebut tentu akan mengganggu tatanan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
“Masyarakat perlu berkerja untuk menghidupi keluarga mereka, bila kecemasan ini terus berlanjut tanpa ada solusi dari pemerintah pusat, maka yang sangat dirugikan adalah rakyat Natuna sendiri. Makanya wajar saya pertanyakan apakah pemerintah pusat dapat menjamin dampak sosial, ekonomi dan psikologi masyarakat kami,” pungkas Ngesti yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Natuna.
Pewarta : Rosyita Hasan