Canberra (Outsiders) – Australia telah memulai evakuasi 243 warganya dari Wuhan, China, yang menjadi pusat epidemi virus korona, atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Para warga yang dievakuasi itu akan dikarantina di Pulau Christmas selama dua pekan sebelum dipulangkan ke keluarga mereka.
Berdasarkan laporan BBC, penerbangan yang membawa warga yang dievakuasi akan mendarat di pangkalan angkatan udara di Learmonth, Australia Barat pada Senin sore, 3 Februari 2020. Dari sana mereka akan diterbangkan ke Pulau Christmas.
Pulau Christmas adalah sebuah wilayah eksternal Australia yang terletak 2.700 kilometer dari daratan utama Negeri Kanguru. Pulau itu dikenal sebagai fasilitas penahanan imigran dan para pencari suaka Australia.
Sejak 2003, ribuan pencari suaka telah ditahan di sana di bawah kebijakan pengungsi garis keras Australia. Saat ini hanya rumah keluarga empat orang Sri Lanka yang berjuang agar tidak dideportasi di pulau itu
Pengungsi sebelumnya menyatakan keprihatinan tentang rencana itu, dan beberapa telah memilih untuk tetap tinggal di Wuhan. Ada lebih dari 600 warga Australia di kota yang terkunci dan di sekitar Provinsi Hubei.
Fasilitas Pulau Christmas ditutup pada 2018 tetapi dibuka kembali pada tahun lalu.
Para pengkritik pekan lalu mempertanyakan keadaan fasilitas medis di pulau itu, dan mengeai penahanan warga di pusat penahanan imigrasi.
Beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS), Jepang, Prancis dan Indonesia telah mengevakuasi warga mereka dari Wuhan. Indonesia telah mengkarantina para warganya yang dievakuasi dari Wuhan di Pulau Natuna.
Pemerintah Australia sebelumnya mengatakan tidak dapat “dengan cepat mengakomodasi” ratusan pengungsi di rumah sakit daratan utama.
Canberra telah mengerahkan tim spesialis 24 dokter dan perawat ke pulau itu, di mana sebuah rumah sakit lapangan tenda telah didirikan.
“Ini akan memungkinkan (tim medis) untuk beroperasi secara independen dari fasilitas klinis di Pulau Christmas,” kata pihak berwenang sebagaimana dilansir Okezon.com, Senin (3/2/2020).
Telah ada 12 kasus infeksi virus korona yang dikonfirmasi di Australia. Di antara mereka, tiga orang telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit di Sydney. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan epidemi ini sebagai darurat kesehatan global. (***)