
.
Ranai, Natuna (Outsiders) – Eksodus besar- besaran dilakukan masyarakat Natuna, teruma yang berdomisili di Kota Tua Penagih, yaitu lokasi terdekat dari kawasan observasi WNI dari Wuhan, murni keinginan masyarakat.
Disebutkan Ketua Aliansi Nelayan Kabupaten Natuna, Hendry, eksodus besar- besaran rakyat Natuna sudah terjadi sejak Ahad lalu, bertepatan dengan kedatangan WNI dari Wuhan di Lanud Raden Sadjad.
“Saya sendiri juga telah mengungsikan anak dan istri ke kota Pekanbaru,” ujar Hendry kepada Outsiders, Selasa (04/02/2020).

Dua jalur yang digunakan untuk meninggalkan Natuna adalah menggunakan jalur laut dan udara. “Bagi orang Tionghoa dan masyarakat kalangan atas, mereka lebih memilih jalur udara melalui Bandara Ranai, sementara masyarakat menengah kebawah menggunakan kapal laut, seperti Kapal Bukitraya yang berangkat ke Kalimatan melalui Pulau Midai,” kata Hendry.
Ditanyakan jumlah masyarakat yang keluar dari Natuna, Hendry mengatakan ribuan.” Bila dibanding dengan libur lebaran, jumlahnya ada dua hingga tiga kali lipat lebih banyak,” ujarnya.
Hendry mengatakan hal tersebut dilakukan masyakat murni dari keinginan sendiri, bukan karena adanya himbauan dari pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“Bukan apa- apa, kami semua kaget karena mendadak Natuna dijadikan tempat observasi, sementara sosialisasi dari pemerintah tidak ada. Wajar masyarakat merasa cemas dan takut karena informasi keganasan virus corona ini gencar mereka peroleh baik dari media online, media sosial ataupun televisi,” ulasnya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Natuna, Junaidi, yang mengatakan keinginan masyakat untuk keluar dari Natuna adalah suatu bentuk pengkarantinaan diri secara individu.
“Eksodus ini murni keingnan masyakat, terutama masyakat Kota Tua Penagih yang terdekat dengan lokasi observasi WNI Wuhan dengan jumlah sekitar 400 jiwa,” kata Junaidi.
“Informasi dari pemerintah pusat tidak ada tentang dijadikannya Lanud Raden Sadjad sebagai tempat observasi, jadi wajar bila masyakat diliputi kecemasan dan berbondong meninggalkan Natuna. Siapa yang bisa jamin virus tersebut tidak dibawa oleh WNI Wuhan?” Pungkasnya.
Pewarta: Rosyita Hasan