.
Ranai, Natuna (Outsiders) – Ranai sebagai Ibukota Kabupaten Natuna terkesan lumpuh karena tidak banyak masyarakat yang berani beraktivitas di luar rumah pasca kedatangan WNI dari Wuhan yang melaksanakan protokol kesehatan di Lanud Raden Sadjad.
Dari pantauan Outsiders sejak pukul 12.00 wib, Selasa (04/02/2020), sejumlah sekolah tutup total dan sisanya tidak terlalu banyak siswa yang hadir, meskipun Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Otonomi Daerah telah meminta Bupati Natuna mencabut surat edaran meliburkan sekolah karena dijadikannya Lanud Raden Sadjad sebagai tempat observasi WNI yang dipulangkan dari Wuhan akibat merebaknya NovelCoronaVirus di sana.
Seperti diungkapkan Rahmat (34), Staf adiministrasi SD 003 Sungai Hulu, hari ini murid di tempat ia berkerja hanya sekitar 30 persen saja yang hadir.
“Menjelang siang murid- murid akhirnya dipulangkan karena sebagian guru telah meninggalkan Natuna setelah membaca edaran Bupati untuk meliburkan sekolah beberapa hari lalu,” kata Rahmat.
Lanjut Rahmat, sekolah lain di daerahnya bahkan ada yang kosong sama sekali karena orang tua siswa banyak mengungsi ke pulau- pulau kecil di sekitar Ranai seperti Pulau Tiga, Pulau Serasan, Pulau Subi, Pulau Sedanau, bahkan ke Pulau Laut yang berbatasan langsung dengan Vietnam.
“Bahkan sejumlah guru asal Kalimantan sudah berangkat pulang kampung Ahad malam lalu menggunakan Kapal Sabuk Nusantara. Sementara orang tua murid yang masih tinggal di Natuna, merasa takut untuk menyekolahkan anak mereka sebab dari informasi diketahui virus ini belum ada obatnya dan dapat menular dengan cepat, terutama pada anak- anak,” imbuh Rahmat.
Sementara itu, kondisi pasar juga terlihat sepi dan cenderung tanpa aktivitas seperti biasanya, begitu juga jalanan di Kota Ranai. Masyakat yang masih berada di Ranai tidak berani keluar rumah karena informasi yang mereka terima dari berbagai media membuat ketakutan luar biasa, terutama berita tentang penyebaran penyakit ini di Tiongkok.
“Biarlah anak kami di skor oleh sekolah dari pada mereka tertular Virus Corona, demikian ucap wali murid ketika ditanya mengapa melarang anak mereka bersekolah,” pungkas Rahmat.
Pewarta : Rosyita Hasan
.