Mahasiswa STIBA Persada Bunda, Bima Trianggoro, saat menyajikan materi e- learning dan mobile learning di SMA Nurul Falah Pekanbaru beberapa waktu lalu
.
Pekanbaru (Outsiders) – Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris semester akhir Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Persada Bunda (PB) Pekanbaru, berikan pelatihan e–learning dan mobile learning kepada guru SMA Nurul Falah Pekanbaru.
Disebutkan Silvia Utami, S.Pd, MPd, dosen pendamping mahasiswa serta pemateri utama pada kegiatan tersebut, mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab terhadap tumbuh kembang dunia pendidikan di Indonesia. Dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat, dalam hal ini guru- guru SMA Nurul Falah, berarti telah berperan serta mensukseskan serta memajukan pendidikan di Indonesia.
“Sebagai pendidik profesional, dosen memiliki tugas utama mentransfer, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan apa yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu cara yang kami lakukan adalah melaksanakan pelatihan e–learning dan mobile learning kepada guru SMA Nurul Falah Pekanbaru Jumat pekan lalu,” ungkap Silvia kepada Outsiders, Senin sore (10/02/2020).
Silvia yang juga dosen tetap STIBA PB, menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar di kelas sudah seharusnya dilaksanakan dengan merata, karena sangat efisien untuk memberikan pemahaman secara interaktif kepada siswa, terutama bidang studi Bahasa Inggris.
“Teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Kami cuma mengarahkan peserta pelatihan bagaimana memanfaatkan teknologi sebagai sebagai media pembelajaran saja, dengan memanfaatkan sejumlah situs internet yang menyediakan fasilitas e- learning serta mobile learning sebagai media pembelajaran,” papar Silvia lagi.
Pelatihan yang diberikan kepada guru- guru SMA Nurul Falah, lanjut Silvia, dibagi dua sesi, yaitu pengenalan e- learning menggunakan Google Classroom dan Edmodo, dilanjutkan sesi kedua dengan mengupas cara pemanfaatan smartphone berbasis Android melalui aplikasi seperti Cake, Hello English, Elsa Speak, MEMRiSE, dan Duolingo yang dapat diunduh dari Google Play Store untuk memudahkan siswa belajar bahasa Inggris secara mandiri.
“Materi sesi kedua disajikan langsung oleh salah seorang mahasiswa STIBA Persada Bunda, yaitu Bimo Trianggoro, sementara mahasiswa lainnya bertugas mendampingi guru- guru untuk mengunduh, menginstal serta menjalankan aplikasi,” imbuh Silvia.
Diakhir sesi Tim STIBA PB sengaja memberikan kuiz yang lagi- lagi memanfaatkan teknologi informasi sebagai media, yaitu melalui Kahoot!
“Pertanyaan dan jawaban kuiz disajikan secara online juga, dengan harapan seluruh peserta mengetahui betapa banyakknya dunia maya menyediakan fasilitas pembelajaran, dan semuanya tergantung kepada peserta bagaimana memanfaatkanya sebagai sarana pendongkrak untuk menyerap ilmu pengetahuan bagi siswa mereka,” pungkas Silvia.
.
P2N