.
Jakarta (Outsiders) – Terkait penutupan sementara sekitar 20 slot penerbangan rute dari dan menuju Cina melalui Bandara Soekarna – Hatta, Pihak PT Angkasa Pura II (Persero) meminta maskapai segera mengisi kekosongan tersebut untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan.
Seperti dilansir Asosiasi Pilot Garuda (APG), Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin menyebutkan untuk mengisi kekosongan slot tersebut, maskapai dapat juga menambah frekuensi rute penerbangan yang sudah ada.
“Alternatif destinasi tujuan baru pengganti kota-kota di Cina kami usulkan Asia Barat, seperti India, Pakistan, Srilangka, Bangladesh, Nepal, termasuk Maladewa karena daerah wisata, kemudian juga Istanbul, Turki. Nah yang masih menarik adalah Australia,” ujar Awaluddin menuturkan baru- baru ini
Tercatat ada tiga maskapai Indonesia yang membuka jalur penerbangan dengan rute Indonesia – Cina, yaitu Garuda, Lion Air dan Batik Ait. Berbeda dengan Citilink dan Sriwijaya yang juga memiliki rute sama, namun hanya untuk sewa khusus atau carter. Sementara maskapai asal Cina yang beroperasi untuk rute ini adalah Air China, China Airlines, China Southern dan China Eastern.
“Maskapai domestik bisa ganti rute domestik atau negara lain selain Cina, terutama Garuda, Lion Air, dan Batik Air, pungkas Awaluddin
Kalau pesawat domestik bisa ganti ke destinasi domestik, luar negeri negara lain selain Cina, khususnya untuk, karena mereka mengatur pengalihan ke rute-rute di domestik juga masih bisa,” kata Awaluddin.