Hardianto : Meskipun penting, anggaran eskalator ternyata dicoret

Waki ketua DPRD Riau, Hardianto (foto: Edi G)

Pekanbaru (Outsiders) – Niat Setwan DPRD Riau untuk membangun eskalator harus tertunda pasalnya anggaran yang awalnya sudah ada di APBD Provinsi Riau tahun 2020, dicoret oleh pimpinan DPRD Riau.

“Saya baru tahu sekarang kalau anggaran tersebut telah dicoret. Dulu saat pembahasan APBD Provinsi Riau saya telah mewanti-wanti pihak Setwan untuk mengamankan anggaran senilai Rp8,5 miliar untuk pembangunan eskalator tersebut namun anggaran tersebut dicoret tanpa sepengetahuan saya selaku pimpinan DPRD Riau,” jelas Waki ketua DPRD Riau, Hardianto.

Meskipun begitu jelas Hardianto, rencana pembangunan eskalator di DPRD Riau ini akan diteruskan. Dirinya akan kembali mengusulkan anggarannya di APBD Perubahan 2020, untuk penyusunan DED dan fisik di tahun 2021. “Kalau sudah dicoret, di APBDP 2020 kembali kita anggarkan,” ujarnya.

Eskalator ini lanjut Hardianto sangat bermanfaat mengingat banyak tokoh masyarakat Riau yang sepuh yang memiliki keterbatasan fisik sehingga tidak sanggup menaikki tangga DPRD Riau dari lobi maupun dari pintu utama menuju ruang rapat paripurna DPRD Riau.

Pernah suatu waktu paripurna DPRD Riau ditunda pasalnya Gubernur Riau Wan Syamsiryus tidak sanggup menaikki tangga DPRD Riau menuju ruang rapat paripurna. Hal yang sama juga terjadi disaat sidang paripurna peringatan HUT Provinsi Riau, banyak tokoh Riau yang sepuh yang tidak sanggup menuju ruang rapat paripurna.

“Jadi jangan dulu berfikiran negatif, namun lihat manfaatnya. Ini untuk menghormati sesepuh masyarakat Riau yang tidak sanggup menaikki tangga menuju ruang rapat paripurna. Hal ini juga mendapat dukungan dari Forum Pemuka Masyarakat Riau saat mereka berdiskusi dengan DPRD Riau baru-baru ini,” jelasnya.
.
Terkait besarnya anggaran Hardianto mengatakan dirinya mengatakan membangun eskalator bukan seperti membangun tangga kayu, tegak secara vertikal, eskalator butuh kajian yang tertuang dalam DED, kemudian ada pekerjaan konstruksi.

“Lagi pula yang menilai berapa besar anggaran yang dibutuhkan bukan Setwan DPRD Riau namun dari pihak PUPR Provinsi Riau karena mereka yang paham tentang pekerjaan konstruksi dan nantinya pekerjaan ini dilelang secara terbuka dan bisa diawasi oleh siapa saja,” terangnya.

Jadi kata politisi Gerindra ini, jangan berfikir souzon, hidup ini jangan selalu menyalahkan. “Souzon itu merusak diri kita baik jasmani maupun rohani,” imbuhnya.

Pos terkait