Pekanbaru (Outsiders) – Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT membuka secara resmi Sosialisasi kontak tracking dan penerapan protokol kesehatan (PPK) kepada seluruh manajemen rumah sakit di Pekanbaru, di Ballroom lantai 2 Hotel Premier, Rabu (05/08/2020).
Disamping mengundang seluruh manajemen rumah sakit, juga hadir Kepala Diskominfo Pekanbaru Firmansyah Eka Putra dan Plt. Kepala Diskes Pekanbaru dr. Zaini Rizaldy beserta jajarannya.
Dalam pemaparannya, sosialisasi kontak tracking akan dipermudah dengan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak yang menghimpun database masyarakat yang melakukan rapid test secara mandiri di fasilitas kesehatan (faskes).
Rencananya, apliaksi tersebut akan digunakan di setiap faskes yang tersebar di Pekanbaru, seperti klinik kesehatan dan rumah sakit swasta, selanjutnya, setiap data yang diinput akan terkumpul di server database yang dikelola Diskominfo Pekanbaru. Dengan demikian, hal ini akan mempermudah pemerintah melakukan tracking atau menelususaran terhadap masyarakat yang terdampak.
“Melalui database tersebut, akan mempermudah kita melakukan pengendalian untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” demikian dikatakan Wali Kota Firdaus.
Disamping itu, dengan memanfaatkan sistem ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecurangan yang dilakukan oknum yang melakukan rapid test mandiri kepada masyarakat untuk kepentingan tertentu. Bahkan, dari laporan yang masuk, rapid test dilakukan oleh orang yang tidak berkompenten
“Kita dapat informasi untuk mendapatkan sertifikat sehat, bahkan ada dikeluarkan orang yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan,” ungkap Firdaus.
Untuk menghindari kecurangan tersebut, Firdaus menekankan agar setiap klinik, praktek mandiri, laboratorium dan rumah sakit yang melakukan rapid test harus mendapat rekomendasi Dinas Kesehatan Pekanbaru.
Secara teknis, setiap faskes wajib mendata warga yang melaksanakan rapid test melalui aplikasi, dan data tersebut diteruskan ke Dinas Kesehatan Pekanbaru melalui Puskesmas.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, setiap data yang diinput oleh faskes dapat terlihat secara realtime dan recananya aplikasi ini akan diterapkan sepekan lagi.
Dalam kesempatan itu Firdaus juga mengimbau seluruh rumah sakit, baik negeri maupun swasta mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut berlaku bagi seluru tenaga medis, baik yang menangani pasien positif Covid-19 maupun pasien umum.
“Penerapkan protokol kesehatan di rumah sakit berlaku untuk seluruh tenaga medis, tidak hanya yang melayani pasien positif covid-19 saja, tapi juga yang menangani pasien umum. Banyak penularan terjadi dari tenaga kesehatan yang bukan melayani pasien covid,” ujar Firdaus mewanti- wanti.
Pada Kesempatan tersebut, Pemko juga terima bantuan 1.000 unit alat rapid test dari CSR perusahaan platform ACHIKO yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Head Operation ACHIKO, Windiaprana Ramelan kepada Wali Kota Firdaus.
Dikatakan Firdaus, bantuan 1.000 unit alat rapid test tersebut dapat dinilai dapat memaksimalkan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru.
Ujar Firdaus, Pemko Pekanbaru juga merencanakan melakukan rapid test dan Swab massal di daerah rawan penyebaran Covid-19, dan dalam waktu dekat akan melaksanakannya di Kecamtan Tampan.
Dikakhir sesi, Firdaus berpesan agar masyarkat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar percepatan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dapat terlaksana dengan baik.** (Advetorial)