Kuansing (Outsiders) – Sejumlah lokasi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) masih menjadi tempat menjanjikan bagi pendulang emas tradisional, disayangkan dalam melakukan penambangan mereka tidak dilengkapi dokumen legal sehingga dianggap sebagai Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).
Seperti yang terjadi Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak Kecamatan Benai, Rabu (09/09/2020), sebanyak 25 rakit tradisional yang digunakan PETI untuk mendulang emas berhasil disita jajaran Polres Kuansing dan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar agar tidak dapat dipergunakan kembali.
“Pelakunya kabur saat petugas mendekat ke lokasi,” ujar Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, Kamis (10/9).
Kata Hengky, saat ini pihaknya tengah tengah gencar- gencarnya melakukan penertiban PETI, begitu juga saat melakukan patroli penertiban di Desa Kota Baru, satu unit rakit milik penambang liar berhasil disita dan dimusnahkan, dan lagi- lagi pemiliknya melarikan diri sebelum sempat diamankan pihak kepolisian.
Sementara itu, sejumlah lokasi yang dirazia sepanjang Sungai Batang Kuantan, yaitu Desa Pebaun Kecamatan Kuantan Mudik, aliran Sungai Batang Kuantan Desa Pelukahan Kecamatan Kuantan Hilir, aliran Sungai Singingi mulai dari Sungai Lembu Jernih sampai Sungai Singingi Kecamatan Singingi, aliran Sungai Kuantan Kecamatan Pangean serta aliran Sungai Jake Kecamatan Logas Tanah Darat serta aliran sungai Kuantan Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti, tidak didapati PETI beroperasi.
Hengky menghimbau kepada seluruh masyarakat jangan melakukan aktivitas penambangan liar di wilayah hukum Polres Kuansing, karena kegiatan tersebut merupakan tindak pidana. Kegiatan penambangan yang tidak terukur dan dilakukan secara tradisional juga dapat merusak lingkungan serta membahayakan pekerja serta masyrakat disekitarnya, terutama dalam penggunaan zat kimia yang limbahnya mencemari sungai, seperti merkuri atau air raksa yang digunakan untuk pengikat butiran emas tambang.
“Para pekerja PETI yang masih nekat beroperasi semestinya dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga atas kejadian meninggalnya 6 pekerja Peti di Desa Serosa Kecamatan Hulu Kuantan,” ujar Hengky kembali mengingatkan.
Editor : Pepen