Viral foto Komodo hadang truk, Kepala BTNK tutup Pulau Rinca hingga 2021

Foto sebuah truk dihadang Komodo di Pulau Rinca, NTT, jadi ternding di medsos (Foto: Instagram)

Labuhan Bajo (Outsiders) – Foto komodo menghadang truk proyek Jurassic Park di Taman Nasional Pulau Komodo, Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sontak viral di media sosial dan melejit menjadi trending setelah dibubuhi tagar #SaveKomodo sebagai upaya menghentikan proyek tersebut karena dikhawatirkan justru merusak habitat komodo.

Diketahui foto tersebut berlokasi di Pulau Rinca, Kawasan Nasional Pulau Komodo NTT. Sejak kemunculannya di media sosial, foto tersebut banyak mendapat tanggapan negatif dari netizen yang mendukung eksistensi pulau Kadal Raksasa tersebut, terutama di linimasa Twitter.

Dari informasi yang dihimpun Outsiders, terkait tersebarnya foto tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mengeluarkan surat penutupan Pulau Rinca  berlaku dari 26 Oktober hingga 30 Juni 2021.

Kondisinya Pulau Rinca mengalami perubahan karena adanya pembangunan tempat wisata, dengan konsep geopark populer yaitu Jurassic Park. Padahal Pulau Rinca merupakan habibat asli komodo.

Tangkapan layar dari akun gregoriusafioma instagram

Sebelummya foto yang beredar itu diunggah salah satu akun Instagram milik @gregoriusafioma. Dia mendapat kiriman foto dari seorang temannya tentang situasi pembangunan Jurassic Park itu.

“Komodo hadang Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca. Ini benar-benar ‘gila’, tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi,” kata Gregorius Afioma dalam akun Instagramnya baru-baru ini. 

⁣Mobil truk kini masuk ke dalam kawasan konservasi, yang dijaga ketat selama puluhan tahun. Dan secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yang layak demi konservasi. ⁣

“Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912,” sesalnya. 

Seseorang yang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan itu telah melewati sejarah sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak.

Editor : Pepen

Ramadhan Kareem

Pos terkait