Pelaku usaha di sektor Parekraf jangan menunggu besar untuk go public

Surabaya (Outsiders) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan kegiatan Bincang Pasar Modal dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Surabaya, Jawa Timur.

“Kami berharap kegiatan ini bisa memperkenalkan salah satu sumber pembiayaan lain yang masih kurang dipahami atau kurang dikenal oleh para pengusaha, khususnya UMKM. Bahwa sebenernya kita bisa mendapatkan akses pembiayaan lainnya dengan melantai di bursa efek melalui skema IPO (Initial Public Offering),” ujar Direktur Akses Pembiayaan Hanifah Makarim, dalam acara Bincang Pasar Modal yang bertajuk “Langkah Awal Mengenal Pasar Modal”, di Hotel JW Marriot Surabaya, Kamis (18/2/2021).

Bacaan Lainnya

Karena, saat ini permodalan masih menjadi salah satu kendala besar bagi para pelaku usaha di Indonesia. Sebanyak 92,37 persen pelaku ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya, karena kesulitan untuk mendapatkan akses pinjaman ke lembaga keuangan. Hanya sekitar 24,44 persen yang memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66 persen dari lembaga keuangan nonperbankan.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pengusaha terutama UMKM dapat saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya, sehingga usahanya dapat berkembang lebih baik lagi. Untuk itu, pelaku usaha di sektor parekraf jangan menunggu besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public melalui bursa efek,” ujar Hanifah.

Hanifah Makarim juga menjelaskan selain kota Surabaya, kegiatan Bincang Pasar Modal ini selanjutkan akan dilaksanakan di kota Bandung, Makassar, Bali, dan Medan. Setelah rangkaian kegiatan tersebut selesai, Kemenparekraf/Baparekraf juga akan melaksanakan acara KreatIPO yakni workshop terkait pasar modal yang lebih intensif untuk mempersiapkan pelaku usaha parekraf melantai di Bursa Efek Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur, Sinarto memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf/ Baparekraf atas inisasi dalam menggelar kegiatan Bincang Pasar Modal. Karena hal ini yang diperlukan oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan pengetahuan baru terkait alternatif permodalan lainnya.

“Saya berharap pertemuan kali ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk mengembangkan usaha pelaku parekraf melalui pasar modal Indonesia. Sehingga pelaku UMKM Indonesia menjadi UMKM yang berkelas,” ujarnya.

Sementara, Kepala IDX Incubator Surabaya Cita Melisa, menjelaskan manfaat yang diperoleh pelaku usaha parekraf jika masuk ke pasar modal, antara lain pelaku UMKM akan mendapatkan akses pendanaan dari masyarakat luas, profesionalisme, dan loyalitas karyawan meningkat, karena perusahaan akan dimiliki oleh publik secara luas, serta citra perusahaan dapat meningkatkan.

“Dari manfaat tersebut, pelaku usaha berkesempatan untuk membuka peluang baru dalam mengembangkan bisnisnya,” kata Cita.

sumber : Kemenparekraf

Ramadhan Kareem

Pos terkait