Menparekraf: Pemulihan sektor Parekraf tergantung upaya pengendalian COVID-19

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Jakarta, (outsiders) – Pengendalian angka penyebaran COVID-19 sangat berpengaruh terhadap langkah-langkah pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air, seperti rencana penetapan Free COVID-19 Corridor di Bali dan Kepulauan Riau.

Kemenparekraf/Baparekraf ikut mendukung langkah pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia. “Kita harus patuh 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, jadi kita harus menekan angka penyebaran COVID-19,” kata  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Kamis (4/3/2021).

Bacaan Lainnya

Selain protokol kesehatan 3M, Sandiaga mengatakan dalam upaya pengendalian penyebaran COVID-19 perlu dilaksanakan 3T (testing, tracing, treatment), dan pelaksanaan vaksinasi yang merata, terutama kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. “Jadi kita harus satu derap langkah menekan laju angka penyebaran COVID-19,” katanya.

Untuk itu, pihaknya mencoba berbagai langkah agar angka penyebaran COVID-19 di Bali ini terkendali, kalau bisa ditekan melalui 3T dan vaksinasi. “Kita harus terus bergerak, kita harus perhatikan kemungkinan dan peluang agar dapat bertahan dan jika ada setback misalnya angka (penyebaran) COVID-19 meningkat lagi kita akan lakukan PPKM mikro yang lebih ketat lagi,” ujar Sandiaga.

Sandiaga juga menuturkan sektor kesehatan dan perekonomian adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. “Kesehatan adalah panglimanya saat ini, data-datanyalah yang menentukan kita bisa membangkitkan ekonomi,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Sandiaga menyebutkan perlu ada inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dari kementerian dan lembaga terkait dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini. Menurutnya, ketiga pendekatan ini sangat relevan dalam upaya pemulihan dan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Di sisi lain Sandiaga mengajak agar warga masyarakat Indonesia untuk ikut menyukseskan gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia. Menurutnya, setiap tahunnya ada sekitar Rp150 triliun dana yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berwisata di luar negeri.

“Jadi alangkah baiknya Rp 150 triliun ini kita realokasikan ke pariwisata di dalam negeri dengan “bangga berwisata di Indonesia” atau #diindonesiaaja. Karena untuk saat ini kita sedang fokus menggarap segmen wisatawan nusantara,” tutur Sandiaga. (*)

Ramadhan Kareem

Pos terkait