Membanggakan, Inilah Capaian Firdaus-Ayat Satu Dekade Memimpin Kota Pekanbaru

Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus ST MT didampingi Wakilnya H Ayat Cahyadi SSi melakukan pemotongan tumpeng pada puncak peringatan HUT ke-237 Kota Pekanbaru yang dipusatkan di Perkantoran Tenayan Raya pada Rabu (23/6/2021), berlangsung secara virtual karena masih dalam suasana pandemi.

Pekanbaru (Outsiders) – Peringatan HUT ke-237 Kota Pekanbaru dimanfaatkan sebagai momen menyampaikan keberhasilan yang dicapai Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT dan Wakilnya H Ayat Cahyadi SSi selama satu dekade memimpin kota yang didirikan oleh Dinasti Kesultanan Siak Sri Indrapura dari Raja Kelima Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah.

Pada puncak peringatan HUT ke-237 Kota Pekanbaru yang dipusatkan di Perkantoran Tenayan Raya pada Rabu,(23/6/2021), berlangsung secara virtual karena masih dalam suasana pandemi. Ada sejumlah capaian dan perkembangan yang disampaikan Firdaus-Ayat selama 10 tahun memimpin Kota Pekanbaru.

Bacaan Lainnya

Berbagai perubahan-perubahan yang terjadi di kota Pekanbaru selama kepemimpinan mereka, bahkan Firdaus-Ayat berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat kota Pekanbaru tahun 2012-2017 dan dilantik pada 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.

Visi Misi yang diusung Firdaus-Ayat ‘Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani’ ditetapkan di dalam Peraturan Daerah nomor 19 tahun 2012. Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT dalam keterangannya menjelaskan bahwa tentang Moto Kota Pekanbaru sebagai Kota Smart City Madani dalam arti kata menciptakan pemerintahaan yang cerdas, berbudaya dan dapat bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan sistem yang sudah diatur.

“Dari motto tersebut maka Pemerintah Kota Pekanbaru membuat inovasi-inovasi agar dapat menjadi kota Metropolis yang Madani. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur kota Pekanbaru jauh lebih baik lagi,” jelas Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT dalam konferensi pers, Rabu (23/6/2021).

Dia juga menyebut keberhasilan pembangunan daerah selama ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta para cendekiawan. “Ini berkat dukungan semua pihak, terutama kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat. Membangun daerah, pemerintah tidak bisa sendiri. Ini peranan bersama sama masyarakat dan pemerintah,” lanjut Firdaus.

Menurutnya, peluang Pekanbaru menjadi kota provinsi di Pulau Sumatera akan dapat dicapai bila kerjasama antara umaro dan ulama. Kemudian selalu bersinergi untuk berjuang bersama untuk merebut peluang dan tantangan yang ada.

“Bagaimana generasi kita mampu membawa negeri ini ke kelas dunia, yang dapat berpeluang menjadi rangking empat dari tujuh negeri maju pada tahun 2040. SDM unggul Indonesia maju. Semoga apa yang kita rencakan ini dapat merebut peluang. Pemerintah hanya sebagai pendorong dalam sebuah pembangunan daerah. Maka, pelaku pembangunan adalah masyarakat itu sendiri. Terutama masyarakat dunia usaha,” kata Wako Firdaus.

Pada tahun-tahun pertama Firdaus-Ayat memimpin Kota Pekanbaru tepatnya pada Januari 2012 silam, Firdaus membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek. Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 aspek, yaitu Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan.

Ada tiga modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu Penduduk; dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar 4,5% pertahun dengan komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama.

Berikutnya Luas Wilayah; Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Luas tersebut setara dengan luas negara Singapura dan luas wilayah daratan DKI Jakarta. Dan yang terakhir Letak Strategis; Kota Pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatera serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan Panca Cita yaitu penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.

Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi, Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.

Sedangkan pemberdayaan masyarakat,
tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas. Masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi telah berhasil meng-implementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Selama 5 tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode kedua.

Pada periode kedua ini, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar, maka ditetapkan 5 misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017-2022, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi, mewujudkan pembangunan masyarakat Madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu, mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik, mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri, dan mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City.

Pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat, cepat, tepat, murah dan lebih baik. Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat. Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan 6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility, dan Smart Living. Untuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP).

Dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi, pada tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan. Penyederhanaan prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat berbagai jenis pelayanan yang lengkap dan terbaik, menjadikan MPP Pekanbaru sebagai role model MPP Nasional dan selama tiga tahun berturut-turut mendapat predikat MPP dengan pelayanan prima. MPP Pekanbaru diresmikan pada tanggal 06 Maret 2019 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Syafrudin MSi.

Pada tanggal 11 Maret 2020, pelayanan di MPP Kota Pekanbaru semakin diperluas dengan hadirnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru yang diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo. Terdapat 22 jenis layanan yang disediakan oleh Disdukcapil Kota Pekanbaru. Pada tahun 2021, Disdukcapil Kota Pekanbaru berhasil mendapat predikat pelayanan prima dengan nilai A dari Kemenpan RB serta menghantarkan Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT meraih penghargaan sebagai pembina pelayanan terbaik tingkat nasional.

Transformasi yang dilakukan melalui revolusi mental dalam pembangunan Sumber Daya Manusia hingga tahun 2021 telah memperlihatkan hasil. Terlihat pada cara berpikir masyarakat Kota Pekanbaru yang semakin modern, maju dan berperadaban ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru. IPM Kota Pekanbaru dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau.

Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian, pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun. Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun. Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun. Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 dan IPM Singapura sebesar 93,50.

Fakta lain yang menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda. Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif yang bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal ini semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh.

“Kondisi ini semakin mendekatkan kita kepada tujuan pembangunan yang ingin dicapai Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada periode kedua kepemimpinan Firdaus-Ayat di bidang Pembangunan Manusia tergambar pada Sektor Pendidikan, Kesehatan, keagamaan dan kependudukan,” kata Dr Firdaus ST MT.

Sementara untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pembangunan Infrastruktur tergambar pada Sektor Transportasi, Kelistrikan dan Gas, Air Bersih dan Sanitasi serta Sarana dan Prasarana Pemukiman. Sedangkan untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang ekonomi tergambar pada sektor ekonomi makro, investasi, perdagangan, industri dan pariwisata. Adapun keberhasilan yang telah dicapai pada bidang pemerintahan tergambar pada Sektor Infrastruktur Pemerintahan, Pajak dan Retribusi, Kepegawaian dan Administrasi Wilayah. (adv)

Ramadhan Kareem

Pos terkait