Pekanbaru (Outsiders) -PT Arara Abadi (AA) Kamis (8/7/2021) bersama rektor Universitas Lancang Kuning menggelar Momerandum of Understanding (MoU) dan Memorandun of Agreement (MoA) bersama dekan Fahutan Unilak, dalam mendukung program studi kehutanan sebagai Center of Exellence (CoE) merdeka belajar kampus merdeka, di gedung pustaka Unilak.
MoU ini ditandatangani oleh Direktur PT Arara Abadi Ir H Edy Haris dan Rektor Unilak Dr Junaidi SS, MHum dan MoA oleh H Ir Edy Haris bersama Dekan Fakultas Kehutanan Unilak, Ir Emy Sadjati, MSi.
Dalam kesempatan tersebut Edy Haris mengatakan menyambut baik terlaksananya MoU dan MoA tersebut dan berharap program ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.
“Atas nama manajemen PT Arara Abadi, kami menyambut baik program ini dan semoga kita dapat mencapai target dari kegiatan ini,” kata Edy dalam sambutannya.
Mengingat program ini baru kali pertama dijalankan dan jika muncul hambatan-hambatan dalam pelaksanaan, Edy berharap bisa disampaikan kepada pihaknya untuk didiskusikan.
Sementara itu rektor Unilak Junaidi mengucapkan terimakasih kepada PT AA, atas kesediannya mendukung program kampus merdeka dengan bekerjasama menerima mahasiswa Fahutan Unilak sebagai peserta magang di perusahaan.
“Program magang ini bagi kami sangat penting, karena dapat menyiapkan mahasiswa untuk bekerja di dunia industri, setamatnya mereka dari Unilak,” kata Junaidi dalam sambutannya.
Selain itu kata Junaidi mahasiswa mendapat pelajaran baru yang tidak mereka dapatkan di kampus, seperti, budaya kerja, budaya di perusahaan dan lainnya.
Dekan Fahutan Emy mengatakan dipilihnya PT AA untuk MoU dan MoA, karena anak perusahaan APP group ini merupakan perusahaan HTI pertama di Riau, “Di Riau ada dua perusahaan HTI, namun karena PT AA adalah perusahaan HTI pertama dengan manjemennya relatif stabil, makanya kita pilih PT AA,” jelas Emy.
Secara teknis jelas Emy, para mahasiswa Fahutan Unilak ini akan magang di PT AA, selama 4 hingga 6 bulan, ” Jadi ada beberapa mata kuliah yang capaiannya ada dilapangan. Insya Allah ada 20 SKS yang akan diakui jika sudah diaplikasikan di lapangan, nanti secara konsep akan diakui oleh oleh Dikti (Dirjen Pendidikan Tinggi),” jelasnya.
Pada program ini lanjut Emy, mahasiswa yang magang dibekali dengan panduan yang telah disiapkan oleh kampus, lalu ada penilaian dari pihak PT AA dan dosen pendamping dilapangan.
” Diakhir semester ada penilaian ada persentasi untuk memastikan nilai-nilai yang diperoleh apakah sesuai dengan bobot yang diajarkan di kampus,” jelasnya.
Kegiatan ini tambah Emy outputnya bagi mahasiswa, memastikan kualifikasi keilmuan mahasiswa bisa diterapkan di lapangan, seperti adaptasi dari the real consep, kepada aplikasi di lapangan.
” Bagi PT AA ini merupakan peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang dari awal bisa dipantau. Dalam konteks rekruitman PT AA tidak perlu lagi ada pembelajaran awal bagi tenaga kerja, karena dalam enam bulan magang dapat dipantau oleh PT AA,” imbuhnya. (eg)