Padang (Outsiders) – Dengan melakukan pengeboran secara intensif, PT Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 1, terus berupaya mencapai target lifting minyak dan gas bumi. Terbukti, menjelang akhir 2021 berhasil mengebor 11 sumur, dan salah satu sumur, yaitu PPS-006, pernah mencapai produksi tertinggi hingga 1.500 barrel of oil per day (BOPD).
Sedangkan Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak yang berada di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, dengan pengeboran sumur KUMIS-02 nya berhasil menambahkan produksi 90 BOPD. Dari beberapa keberhasilan ini, telah berkontribusi terhadap produksi minyak untuk Zona 1 yakni Year to Date (YTD) 23.312 BOPD atau 91% terhadap target. Sedangkan untuk gas berhasil mencatatkan YTD 207 million standard cubic feet per day (MMscfd) atau 95% terhadap target.
Tidak berhenti sampai di situ, Zona 1 terus melakukan penambahan cadangan migas dengan rencana pemboran sumur eksplorasi NSO-R2 dan NSO-S2 di WK North Sumatera Offshore (NSO) yang berada di Selat Malaka, lepas pantai Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Sumur NSO R2 ini diperkirakan memiliki potensi minyak sebesar 2.000 BOPD dan gas 40 MMSCFD.
Meningkatnya pencapaian ini sebagai bagian dari dampak positif restukturisasi organisasi Pertamina. “Transformasi Pertamina khususnya di hulu menjadi Subholding Upstream menjadikan sinergi yang lebih kuat dalam kegiatan hulu migas melalui pola regionalisasi sehingga dapat lebih meningkatkan operational excellence serta proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan agile,” ungkap Handri Ramdhani, Manager Commrel & CID Regional Sumatera, kepada media dalam acara Media Gathering yang digelar di Padang (15/12).
Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 1 bersinergi dan berinovasi bersama awak media di Provinsi Riau dalam kegiatan Media Gathering yang dilaksanakan pada 14-16 Desember 2021. Kegiatan yang dilangsungkan di Padang, Sumatera Barat, tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi dengan para awak media setelah dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19.
Turut hadir dalam acara tersebut Djulianto Tasmat, Head of Commrel & CID Zona 1, beserta tim dan perwakilan dari Subholding Upstream. Selain itu hadir pula dari tim humas SKK Migas Sumbagut yang diwakili Maghfira Tri Maulani dan Nora Asimah.
“Restrukturisasi organisasi selain berdampak positif terhadap produksi migas, juga semakin mendorong kegiatan CSR yang dilaksanakan di setiap lapangan. Hal ini terbukti dengan prestasi yang ditorehkan dari teman-teman PEP Rantau melalui program Tampur Paloh, yaitu Global Corporate Sustainability Award (GCSA) – Taiwan: Best Practice Award tahun 2021,” jelas Handri.
Selain itu Program CSR dari PHE Jambi Merang juga berhasil dalam program desa Cinta Bumi Tanggap Api desa Mendis yang juga mendapatkan penghargaan Platinum di tingkat internasional di ajang The Global CSR Award 2021 kategori Empowerment of Women di Taiwan
Untuk provinsi Riau sendiri juga terdapat beberapa program CSR unggulan salah satunya dari PEP Lirik melalui program Pulsa Cacing (Pengolahan Unik Limbah Sawit untuk budidaya Cacing) di Ukui, Kabupaten Pelalawan. Kemudian PHE Kampar melalui Desa Pematang Tinggi yang berada di Kabupaten Pelalawan juga berhasil meraih trophy utama dalam ajang Proklim (Program Kampung Iklim) tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada November 2021 lalu.