Ini hasil kerja Wali Kota dan Wakil Wali KotaPekanbaru selama menjabat

Semenjak tahun 1946 sampai sekarang, lebih dari 7 dekade dan 16 masa kepemimpinan, kota pekanbaru sudah dipimpin oleh 13 orang kepala daerah atau Wali Kota. Mulai dari Dt. Wan Abdul Rahman Hingga Dr. H. Firdaus, ST, MT bergelar Datuk Bandar Setia Amanah  sebagai walikota yang ke 13 bersama H Ayat Cahyadi SSi bergelar Datuk Muda Bandar Setia Amanah sebagai wakilnya.

Pada masa pemerintahan, pasangan Firdaus–Ayat, Walikota Dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2012-2017. Visi yang menjadi tujuan pembangunan adalah terwujudnya pekanbaru metropolitan madani.

Bacaan Lainnya

Visi ini diilhami oleh semangat luhur yang terkandung dalam syair lagu Indonesia Raya, “..bangunlah badannya bangunlah jiwanya..”.

Dimana metropolitan adalah wujud fisik kota yang ingin dicapai, sedangkan madani adalah jiwa kota, yaitu masyarakat berkualitas, unggul, mandiri, tangguh dan berdaya saing.

Madani juga menggambarkan kondisi masyarakat ideal, yang diilhami oleh sejarah nabi dalam membangun kota dan masyarakat madinah. Dalam konsep ini masyarakat madani digambarkan sebagai masyarakat yang religius, sejahtera, rukun, disiplin, taat hukum, toleran, sehat, cerdas dan berakhlak.

Pada periode ini, pasangan Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Firdaus – Ayat, berhasil mengantarkan pekanbaru menjadi salah satu kota terkemuka di indonesia, pekanbaru bukan saja berkembang dalam batas administrasinya menjadi sebuah kota metropolitan, tapi juga mempengaruhi kawasan disekitarnya tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang disebut metropolitan pekansikawan, yaitu kawasan yang meliputi wilayah pekanbaru, siak, kampar dan pelalawan.

Keberhasilan Firdaus – Ayat, dalam membangun kota pekanbaru pada periode pertama, membuat pasangan ini kembali dipercaya masyarakat memimpin pekanbaru pada periode (2017-2022).

Visi yang diusung dalam periode kedua ini adalah terwujudnya pekanbaru smartcity madani. Visi ini melanjutkan visi sebelumnya, yaitu Metropolitan Madani. Visi kota metropolitan dilanjutkan dengan smartcity atau kota cerdas, sedangkan visi madani tetap, karena visi ini dinilai masih relevan dan harus berkelanjutan, butuh waktu yang lebih panjang untuk mewujudkan masyarakat madani.

Uniknya konsep smartcity yang dikembangkan Firdaus – Ayat, memiliki filosofi yang berbeda dengan konsep yang hari ini berkembang di dunia dan di Indonesia secara umum.

Menurut Firdaus – Ayat, para bapak pendiri bangsa kita adalah orang-orang visioner berfikir melewati zamannya, ketika merumuskan visi nkri dalam pembukaan uud’45, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, mereka juga merumuskan cara mewujudkannya, yaitu dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, atau menjadi bangsa cerdas dengan istilah smart nation.

Dalam pelaksanaan visi-misinya pasangan firdaus-ayat, memiliki lima strategi pembangunan yang disebut panca cita, yaitu:

  • Pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan pemerataan
  • Pembangunan penyediaan infrastruktur dasar
  • Pendekatan pembangunan kota modern (smartcity, liveable city, greencity)
  • Kerjasama kawasan Pekansikawan
  • Pemberdayaan masyarakat

Revolusi mental

“tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas”.

“masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator : sehat jasmani dan rohani, cerdas, yaitu berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi yang berperadaban, berakhlak qul karimah dan cinta kepada budaya dan bangsa”.

Program pemberdayaan masyarakat (ekonomi kerakyatan)

Dalam praktiknya, konsep di atas telah diimplementasikan dalam berbagai program kegiatan pembangunan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah. Program ini merupakan salah satu inovasi kota pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis rukun warga (pmb-rw) dan program pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah (masjid paripurna).

Kemajuan yang telah dirasakan dan laksanakan pada periode pertama tahun 2012-2017 dan periode kedua tahun 2017-2022 telah mengantarkan pekanbaru menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (ipm) selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 nilai ipm kota pekanbaru sebesar 77,94, kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, dan selanjutnya pada tahun 2019 nilai ipm kota pekanbaru mencapai 81,35, lebih tinggi dibandingkan dengan ipm provinsi riau (73,00), provinsi dki jakarta (80,76) dan ipm nasional (71,92).

  • Tahun 2020 IPM kota pekanbaru sebesar 81,32 (riau.bps.go.id) dengan rincian :
  • Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun.
  • Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun.
  • Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun
  • Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71; dki jakarta 80,76; IPM nasional 71,92; IPM malaysia 80,04 dan singapura 93,5.

Tingginya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh peningkatan kinerja indikator pembentuk antara lain pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, kemudian meningkat menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 meningkat menjadi 72,22 tahun. Sedangkan pada aspek pendidikan, angka harapan lama sekolah, pada tahun 2012 sebesar 13,83 tahun, kemudian meningkat sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 15,37 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 10,88 tahun kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 11,21 tahun, dan pada tahun 2019 meningkat  menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun.  Pencapaian angka rata-rata lama sekolah di kota pekanbaru lebih baik dibandingkan dengan provinsi riau 9,03 tahun dan nasional 8,34 tahun. Namun demikian untuk peningkatan angka rata-rata lama sekolah minimal 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun harus didukung oleh sektor pendidikan secara universal.

Sedangkan dari aspek ekonomi, pengeluaran perkapita tahun 2012 sebesar rp. 13,805 juta/tahun, meningkat menjadi Rp 14,547 juta per tahun pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2019 pengeluaran perkapita meningkat menjadi Rp 15,206 juta/tahun.

Di tahun 2020, angka pengeluaran perkapita  menurun di angka Rp. 14,433 dikarenakan adanya berbagai faktor. Namun secara umumnya, tingkat pengeluaran per kapita penduduk dari tahun 2012 mengalami kenaikan. Secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran pola konsumsi dari total pengeluaran perkapita. Pergeseran positif pola konsumsi ini merupakan salah satu ciri pencapaian kesejahteraan penduduk, dimana pola konsumsi mereka sudah meningkat, artinya pengeluaran yang mereka lakukan tidak hanya untuk pemenuhan konsumsi pokok berupa makanan.

Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berkomitmen pada  pembangunan infrastruktur perkotaan, seperti :

Pelayanan air minum perpipaan.

Pada tahun 2019 layanan air minum perpipaan baru sebesar 7,60 persen (13.474 sr). Untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan, pemerintah kota pekanbaru mencari alternatif pendanaan melalui kerjasama pemerintah dan badan usaha (kpbu), yakni kpbu spam kota pekanbaru yang saat ini dalam proses pelelangan dan kpbu spam regional pekanbaru-kampar yang saat ini dalam persiapan konstruksi. Disamping kedua proyek kpbu tersebut, untuk meningkatkan layanan air bersih perpipaan, akan dibangun spam rumbai dan spam tenayan raya, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Jika keempat proyek spam tersebut selesai dibangun, akan mampu meningkatkan pelayanan air minum perpipaan menjadi 57,72 persen (138.200 sr).

Pengolahan air limbah di kota pekanbaru, dilakukan dengan membangun instalasi pengolahan air limbah (ipal komunal) dan instalasi pengolahan air limbah (ipal) terpusat. Pemerintah kota pekanbaru menerapkan kebijakan bahwa dalam memberikan izin bagi pengembang perumahan baru, diwajibkan membangun ipal komunal, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membangun septic tank secara mandiri.

Adapun proyek instalasi pengolahan air limbah terpusat (ipal) di pekanbaru yang sekarang sedang berlangsung merupakan pilot project pemerintah pusat, dengan target pelayanan  11.000 sambungan rumah (sr), yang terdiri dari 4 paket kegiatan dengan total anggaran rp. 780 milyar lebih. Sumber dana berasal dari adb dan apbn. Proses pembangunan ipal dilakukan secara bertahap, yang diprediksi akan tuntas pada tahun 2023 mendatang.

  • Infrastruktur jalan tetap menjadi fokus yang akan digesa. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, antara lain :
  • lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) kota pekanbaru,
  • lanjutan pembangunan jalan teluk lembu ujung-kawasan industri tenayan (kit),
  • pelebaran dan pembangunan jalan datuk setia maharaja menuju sport center pekanbaru,
  • pembangunan jalan sembilang menuju okura,
  • konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road muara fajar – rencana jembatan siak vi,
  • pembangunan jalan simpang bpg jalan hang tuah menuju perkantoran walikota  pekanbaru di tenayan raya,
  • pembangunan jembatan siak v.

Penanggulangan banjir/genangan

berdasarkan hasil studi titik banjir/genangan di kota pekanbaru terdapat 39 titik banjir/genangan, 12 titik diantaranya sudah ditangani. Pemerintah kota pekanbaru tetap berupaya untuk membebaskan kota dari banjir/genangan dengan melakukan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan. Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah.

Persampahan

berdasarkan hasil studi dinas lingkungan hidup dan kebersihan di kota pekanbaru data timbunan sampah rumah tangga kota pekanbaru sebanyak 1.106 ton/hari, terangkut ke tpa 756,81 ton/hari (68,42%) yang terkelola 244,25 ton/hari (22,08%) dan tak terkelola 105,13 ton/hari (9,5%). Dalam rangka pengelolaan waste to enegry, pemerintah kota pekanbaru merencanakan kerjasama dengan sungan ent.co.ltd (korea) dengan nilai investasi mencapai $12,7 juta untuk pengolahan sampah sebesar 800 ton/hari, yang memiliki potensi energi listrik 20 mw.

Instalasi jaringan pipa gas (citygas)

Program ini adalah bentuk terobosan pemko pekanbaru menuju smartcity melalui smart energy dan smart ekonomi. Pada tahun 2015, telah terpasang 3.713 sr, pada tahun 2017 sebanyak 3.270 sr, pada tahun 2020 meningkat menjadi 5.077 sr. Pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 20.000 sr sesuai target rpjmn 2020-2024.

Pembangunan bidang pendidikan.

Dalam rangka memberi kenyamanan kepada peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, pemerintah kota pekanbaru telah melaksanakan  pembangunan unit sekolah baru, revitalisasi, dan rehabilitasi sedang/ berat gedung sekolah.

Di samping itu, fasilitas penunjang sarana pendidikan seperti: gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah  secara berangsur terus dibenahi dan disempurnakan.

Dalam rangka memberi kenyamanan bagi peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, pemerintah kota pekanbaru telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

  1. Pembangunan unit sekolah baru
  2. Revitalisasi gedung sekolah
  3. Rehabilitasi sedang/ berat

Disamping itu, fasilitas penunjang proses belajar mengajar lainnya seperti gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah  secara berangsur terus disediakan.

Pembangunan bidang kesehatan.

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pemerintah kota pekanbaru telah membangun berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit daerah (rsd) madani type c, dan 21 unit pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). 5 puskesmas diantaranya melayani pasien rawat inap. Disamping pembangunan fasilitas kesehatan, juga dilakukan pemenuhan peralatan kesehatan (alkes) dan melakukan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif.

Dalam rangka meningkatkan fasilitas kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas, kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kota pekanbaru adalah sebagai berikut :

  • Alokasi anggaran untuk urusan kesehatan akan terus ditingkatkan dan meningkatkan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif
  • Rehabilitasi puskesmas
  • Pembangunan lanjutan dan fungsionalisasi RSUD type c
  • Pengadaan alat kesehatan untuk seluruh puskesmas.

Dalam bidang pembangunan roh kota, yang juga berkaitan dengan pembangunan SDM Madani di Kota Pekanbaru juga gencar dilakukan aktivitas keagamaan dengan menghidupkan rumah ibadah, melaksanakan program maghrib mengaji, dan ASN Mengaji.

Pemerintah Kota Pekanbaru juga melaksanakan program masjid paripurna yang telah di perdakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Terdapat sebanyak 99 Masjid paripurna yang diharapkan dapat menjadi menjadi ujung tombak pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Perkembangan dan dinamika yang terjadi di Pekanbaru tidak terlepas dari perhatian pemerintah pusat, yang menilai bahwa Pekanbaru sangat cocok dan siap untuk implementasi berbagai pilot project atau proyek percontohan dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.

Diantaranya adalah:

  • Pilot project Inovasi Daerah, dari Kementian Dalam Negeri
  • Pilot project Pengolaahan Air Limbah Domestik Skala Kota dengan sistem perpipaan,
  • Pilot project Program KPBU, air bersih
  • Pilot project Perencanaan Angkutan Umum Masal
  • Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata (Agrowisata) di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.
  • Destinasi Wisata Halal,
  • Pembangunan Kawasan Industri Tenayan Eco Industrial Park (TEIP)
  • Pilot Project Program BPNT ( pengganti Raskin), dan Program SLRT ( Sistem Layanan Rujukan Terpadu dalam Penanganan Penangggulangan Kemiskinan dan PMKS), dari Kementerian Sosial.
  • Program Gerakan 100 Smartcity,
  • Rule Model Mal Pelayanan Publik (MPP)
  • Rule Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah / Masjid Paripurna dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW),
  • Rule Model Kartu Smart Madani.

Sebagai Ibukota Provinsi Riau, sepuluh tahun belakangan Kota Pekanbaru terlihat kian cemerlang seolah seperti dara belia baru bersolek. Hal tersebut tidak terlepas dari sentuhan inovasi modern buah pemikiran pasangan Firdaus – Ayat yang telah memimpin Kota tersebut dua periode ini sebagai wali kota  dan wakil wali Kota.

Masa dua periode kepemimpinannya,  jelas terlihat Firdaus-Ayat sukses menjalankan visi dan misi mereka membangun Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani dengan indikator pesatnya pembangunan di Pekanbaru pada periode pertama. Begitu juga peningkatan jumlah penduduk yang awalnya hanya sekitar 800 ribu jiwa pada tahun 2012, saat ini berkembang menjadi 1,2 juta jiwa

Sektor pembangunan seperti Jalan, pelayanan publik, pembinaan masjid paripurna, perhatian insentif guru MDTA yang juga terlaksana dengan baik.

Pada Periode kedua (2017 – 2022), Firdaus – Ayat juga berhasil mengusung visi Pekanbaru Smartcity Madani

visi yang diusung Firdaus-Ayat yakni mewujudkan Pekanbaru Smartcity Madani. Visi ini kembali sukses dijalankan.

Banyak indikator keberberhasilan terlihat dan bisa diukur bersama ketika berbicara kebutuhan dasar masyarakat. Misalnya pengembangan konsep JALITA (Jalan, listrik, Air Transportasi dan Telekomunikasi) berjalan dengan baik terukur. Di bidang pembangunan jalan, begitu banyak pembangunan jalan yang sudah tercapai,  baik pembukaan jalan baru, peningkatan jalan hingga pembangunan outer ring road serta manajemen penyediaan air bersih juga berjalan dengan baik melalui skema KPBU SPAM.

Bila listrik di Pekanbaru dulunya sering mengalami pemadaman bergilir, sejak dibangun pembangkit listrik PLTU / PLTG hal tersebut sudah jarang terjadi.

Bidang transportasi, berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa sistem pengelolaan transportasi di kota Pekanbaru adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Dahulu sebelum tahun 2012, jumlah armada Trans Metro Pekanbaru hanya berjumlah 20 unit, sekarang berjumlah 100 unit lebih dan telah ada koridor menjangkau wilayah Pekansikawan.

Bidang telekomunikasi – sampai hari ini sistem telekomunikasi di Pekanbaru sudah menyeluruh/ universal dan tidak ada blank spot atau daerah tanpa akses jaringan, artinya pelayanan bidang telekomunikasi sudah terlaksana dengan baik.

Indikator kebrhasilan lainnya dapat dilihat dari sektor pendidikan. Saat ini sudah berdiri ratusan fasilitas pendidikan/ gedung sekolah di Pekanbaru. Baik yang dibangun pemerintah atau swasta, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi selama 10 tahun terakhir.

Perhatian kepada Guru MDTA. Menurut catatan Kemenag, Pekanbaru adalah Kota yang menaruh perhatian tinggi terhadap insentif guru MDTA.

Bidang kesehatan – pembangunan fasilitas kesehatan, mulai dari klinik, rumah sakit terlihat pesat tumbuh di kota Pekanbaru, baik yang dibangun Pemko, seperti RS Madani sebagai rumah sakit rujukan milik pemerintah, maupun yang dibangun pihak swasta sudah sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mumpuni.

Disamping itu,  Pemko Pekanbaru sudah meningkatkan layanan 28 Puskesmas, seperti Puskesmas Rawat Jalan menjadi Puskesmas rawat inap bahkan ada Puskesmas wisata. Bahkan pemerintah kota memberikan kesempatan luas kepada pelaku usaha medis untuk membuka klinik- klinik kesehatan.

Di masa kepemimpinan Firdaus – Ayat  terlihat  pembangunan jalan, jembatan dan flyover di Pekanbaru, dan investasi yang cukup banyak di Pekanbaru. Ketika orang berbicara itu bukan Firdaus – Ayat  tapi dari dana APBD yang membangun, betul, karena Pemerintah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah yang hanya 10 persen untuk membangun kota.

Namun,  yang paling berperan membangun kota ini adalah pelaku usaha atau  investor. Sebagai catatan, pelaku usaha hanya akan datang ke daerah berpotensi besar untuk berinvestasi, memiliki kepemimpinan yang sejuk, daerah aman dan nyaman dan semua itu terpenuhi  di Pekanbaru semenjak kepemimpinan Firdaus – Ayat.  Salah satu contoh adalah KIT (Kawasan Industri Tenayan) juga sedang dibangun sebagai salah satu proyek strategis nasional yang akan mendatangkan investor nasional dan internasional. KIT akan menampung 150.000 tenaga kerja di Pekanbaru.

Dalam kehidupan beragama. Firdaus – Ayat  juga sudah membina 100 rumah ibadah masjid paripurna yang imamnya/manajemennya diberi gaji berasal dari APBD Kota Pekanbaru.

*Ardiansyah Tanjung

Ramadhan Kareem

Pos terkait