Siak (Outsiders)-Sebagai ajang meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Siak ke-23, Pemkab Siak gelar Festival Siak Bermadah, Jumat (7/10/22) malam.
“Festival Siak Bermadah kegiatan tahun ini dalam rangka meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Siak ke-23”,ujar Bupati Siak Alfedri saat membuka acara yang dilaksanakan di Lapangan Siak Bermadah.
Alfedri menambahkan, bahwasanya Festival Siak Bermadah seharusnya dilaksanakan tiap tahun di Kabupaten Siak, karena wabah Covid-19, festival ini terpaksa vakum selama dua tahun.
“Festival Siak Bermadah dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka ajang festival kesenian dan kebudayaan melayu yang ada di bumi nusantara, namun, sempat vakum karena wabah Covid-19”, terang Alfedri.
Untuk pelaksanaan Festival Siak Bermadah akan ada beberapa agenda yang pertama agenda heritage tour (telusur sungai siak, sejarah juga budaya). Kemudian pada tanggal 9 oktober akan diadakan jalan santai, dan puncaknya pada 12 oktober pelaksanaan upacara di Kantor Bupati Siak.
“Dan tentunya festival siak bermadah adalah bagian dari mendorong para seniman untuk berkreasi. Termasuk ini juga adalah bagian dari promosi wisata berbasiskan budaya” sebutnya.
Alfedri menjelaskan, disisi kebudayaan, Festival Siak Bermadah merupakan salah satu cara untuk menjadikan Siak sebagai pusat budaya Melayu di Indonesia.
“Di sisi kebudayaan kita ingin menjadikan Siak sebagai pusat budaya melayu di Indonesia, dengan tagline kita Siak The Truly Malay. Insyallah pada tanggal 15 oktober kita akan melaksanakan Siak Bershalawat di halaman islamic center dengan mendatangkan ulama habib lutfi yahya” ujarnya.
Alfedri berharap dengan Festival Siak Bermadah semakin banyak anak muda yang kreatif dan berkreasi, serta memajukan keragaman pariwisata yang ada di kabupaten Siak.
“Pariwisata kita majukan bersama dengan seluruh penggerak seni di kabupaten Siak, dan ekonomi kreatif akan kita kembangkan dengan banyaknya kreativitas anak muda” ungkapnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat ikut menghadiri Festival ini serta menyampaikan sambutan Gubernur Riau, Syamsuar.
Roni menyampaikan, pelaksanaan Festival Siak Bermadah menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat terkait sejarah panjang berdirinya Kerajaan Siak.
“Sampai kapanpun sudah menjadi kewajiban kita untuk mengingat tali sejarah yang panjang tentang kerajaan Siak Sri Indrapura”, ujar Roni.
Diisi dengan pameran UMKM lokal, Roni menilai bahwa festival ini mampu menjadi simulasi tumbuhnya UMKM dan sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap nilai-nilai falsafah orang Melayu.
“Festival Siak Bermadah tidak hanya menjadi simulasi bagi tumbuhnya UMKM lokal, lebih dari itu helat ini telah menjadi wajah kebudayaan kita masyarakat melayu yang amat kaya dengan adat-istiadatnya. Karenanya keberadaan iven ini sekaligus menjadi sarana efektif untuk mengedukasi masyarakat, agar semakin kokoh pendiriannya untuk hidup dengan nilai-nilai falsafah sebagai orang melayu” ucapnya.
Pembukaan festival tersebut berlangsung meriah, dengan menampilkan pertunjukan kompang, tarian tradisional dari berbagai daerah, juga pertunjukan musik melayu. Selain itu juga nyanyian sebuah lagu Siak Bermadah yang merupakan salah satu hasil kreatifitas dari seniman kabupaten Siak.
Festival Siak Bermadah diikuti oleh peserta kontingen seni budaya dari Provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau serta dari Kabupaten Bengkalis, Kuansing, Pelalawan dan Kota Pekanbaru. Serta juga tentunya partisipasi dari berbagai komunitas seni yang ada.(dty)