Siak (Outsiders)-Demam Lato-lato kembali melanda di tanah air, tak terkecuali di Kabupaten Siak. Untuk itu, diadakan Turnamen Lato-lato se-Kecamatan Minas, mengingat tingginya minat masyarakat terhadap permainan tersebut, di Gang Muslimin, Jalan Lintas Minas-Kandis, Kecamatan Minas Jaya, Minggu (8/1/2023).
Permainan ini menarik minat Bupati Siak, Alfedri untuk mencobanya di sela perhelatan turnamen tersebut.
“Tadi saya juga sudah mencoba untuk memainkan Lato-Lato, ternyata sulit dan butuh konsentrasi yang kuat”, kata Alfedri.
Untuk diketahui permainan Lato-lato yang sebelumnya pernah terkenal di era 90-an ini, diduga kembali digandrungi, pasca dimainkan Presiden Jokowi.
Alfedri menilai bahwa permainan Lato-lato memiliki dampak yang positif, khususnya bagi anak-anak. Dengan bermain lato-lato dapat meningkatkan konsentrasi, dan terhindar dari kegiatan negatif seperti penyalahgunaan narkoba, dan mengurangi penggunaan smartphone atau gadget.
Karenanya, Alfedri sangat mengapresiasi pelaksanaan Tournament yang mendapat dukungan dari masyarakat setempat tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi Tournament yang dapat terlaksana atas bantuan dan kerjasama antara panitia dan masyarakat. Mengingat,Turnamen Lato-Lato ini pertama kalinya diselenggarakan di Kabupaten Siak, dan saya juga perdana hari ini untuk membuka Turnamen Lato-Lato yang ada di Kabupaten Siak tepatnya di Kecamatan Minas”, jelas Alfedri.
Fartianta selaku perwakilan panitia penyelenggara menjelaskan, bahwa turnamen ini diadakan karena tengah viral di masyarakat.
“Kami bersyukur meskipun dengan persiapan yang dilakukan dadakan acara berjalan dengan baik. Turnamen Lato-Lato ini sebenarnya terinspirasi dari permainan yang sedang Viral, dan panitia juga dibentuk dalam satu malam. Alhamdulillah berkat kerjasama seluruh panitia turnamen berjalan lancar”, ujar Anta.
Dia menjelaskan bahwa sejarah singkat mengenai permainan Lato-lato yang pernah menjadi ikon permainan masyarakat desa zaman dahulu.
“Permainan ini muncul pertama kali pada 1960-an lalu mulai populer tahun 1970-an di Amerika. Di Amerika sendiri lato-lato disebut dengan nama clankers. Di Indonesia sendiri permainan ini menjadi permainan yang digandrungi oleh masyarakat di pedesaan pada tahun 1990-an”jelasnya.(dty)