Mepercepat nazar, Semah Rantau Malako Kociak di luar jadwal

Datuk Pucuk Malako Kociak Tanjung Beringin bersama Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan Tengku Muhammad Nizar. (Kredit Foto: Kunni)

Kampar (Outsiders)  –  Pelaksanaan Semah Rantau di Malako Kociak Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar 27-29 Januari lalu, tidak seperti biasanya, bahkan di luar jadwal dan tidak dihadiri banyak pejabat.

Jika biasanya dilaksanakan pertengahan tahun sejalan dengan Festival Subayang, kali ini lebih cepat dan hanya dihadiri masyarakat Malako Kociak bersama Raja Rantau Kampar Kiri.  Meski begitu, tetap meriah, justru kehangatan antar sesama masyarakat Malako Kociak baik di kampung atau di luar kampung yang mudik dengan Tuanku Raja, sangat terasa.

Bacaan Lainnya

Datuk Pucuk Malako Kociak, menjelaskan, konsep pelaksanaan Semah Rantau tahun ini dalam kegiatan yang diberi nama Semah Antau Semah Nagoghi, memang lebih sederhana, hanya masyarakat dengan Raja. Hal tersebut karena Semah Antau tahun ini sesungguhnya Semah Antau yang seharusnya dilaksanakan tahun 2022.

“Semah Antau ini mengulang nazar tahun lalu yang belum sempat dilakanakan, kami terlambat. Jadi, tahun ini dipercepat sebab nazar itu lebih baik jika dipercepat. Siapapun yang hadir dari luar, atau bahkan tidak ada yang hadir, Semah Antau ini tetap kami laksanakan sebab ini kami jalankan setiap tahun, inilah cara kami berkomunikasi dengan alam sekitar agar kampung kami dilindungi Allah dari malapetaka di darat dan di sungai,” jelas Datuk Pucuk.

Dijelaskan Datuk Pucuk, prosesi Semah Antau dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Dimulai dari menghias perahu, panggung pertunjukan, potong kerbau, penyambutan raja, malam hiburan rakyat, hingga acara puncak Semah Antau.

Acara puncak dimulai dari pagi, diawali dengan ziarah makam Datuk Darah Putih, makan Datuk Pagar, arakan piyau berkajang kain, pelarungan kepala kerbau di perbatasan desa dan makan bersama di Pulau Latang.

“Khusus malam hiburan atau panggung pertunjukan, ada Rumah Sunting yang hadir dengan seniman-seniman se-Riau. Kami sangat senang dan mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya karena Rumah Sunting sudah datang ke Malako Kociak dan jangam bosan untuk datang lagi,” harap Datuk.(*)

Pos terkait