BKMT bukan sekedar Pengajian dan Dakwah

BKMT Provinsi Riau menaja Workshop Pengintegrasian Program Kerja BKMT Tingkat Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023 selama dua hari, sejak Senin sampai Selasa 13-14 Maret 2023.

Pekanbaru (Outsiders) – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Riau menaja Workshop Pengintegrasian Program Kerja BKMT Tingkat Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023 selama dua hari, sejak Senin sampai Selasa 13-14 Maret 2023 di Hotel Winstar Pekanbaru.

Kegiatan yang dihadiri oleh para Pengurus Wilayah dan utusan-utusan dari Pengurus Daerah ini mengangkat tema “Sinergitas Dan Konsolidasi Program Kerja BKMT Untuk PD BKMT Kabupaten/Kota Se Provinsi Riau.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum BKMT Pusat, Dr. Hj. Syifa Fauzia, M.Arts menyempatkan hadir pada acara tersebut dan sekaligus memberikan materi selama hampir dua jam pada saat pembukaan Workshop. Beliau menyampaikan bahwa BKMT Provinsi Riau termasuk yang paling aktif dengan kiprah dan kegiatan-kegiatannya selama ini.

Ketua Umum BKMT Pusat, Dr. Hj. Syifa Fauzia, M.Arts

“BKMT merupakan wadah koordinasi bagi kumpulan-kumpulan Majelis Taklim yang ada di seluruh Indonesia. Karena di BKMT massanya banyak, jumlahnya banyak, maka harus banyak juga cakupan kegiatan-kegiatannya. BKMT tidak hanya sekedar pengajian dan dakwah saja, melainkan mencakup kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, bantuan hukum bagi masyarakat, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa yang paling penting dalam organisasi adalah budaya organisasi BKMT itu sendiri yang harus dipahami oleh anggota BKMT di seluruh Indonesia, diantaranya harus solid, ikhlas, bersemangat, loyal, dan mandiri.

Ketua BKMT Provinsi Riau, Dra. Hj.Septina Primawati, MM dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa kegiatan BKMT tidak hanya mengurusi pengajian saja tetapi juga lebih luas mencakup hal-hal lainnya yang selama ini telah dilakukan BKMT. Tetapi pada Tahun Anggaran 2023 ini BKMT Provinsi Riau tampaknya tidak memperoleh anggaran yang mencukupi untuk delapan bidang kerja yang ada di BKMT Provinsi Riau sehingga harus dilakukan berbagai upaya agar kegiatan-kegiatan BKMT Provinsi Riau dapat terus dilaksanakan.

Ketua BKMT Provinsi Riau, Dra. Hj.Septina Primawati, MM

Salah satu upaya itu menurut Septina adalah dengan menjajaki kerjasama dengan pihak-pihak lain, semisal Baznas Riau. “BKMT yang memiliki data -data untuk penyaluran zakat di daerah Riau mungkin dapat menjadi mitra kerja bagi Baznas dalam penyaluran dana zakat tersebut. Itu salah satu contoh saja,” ujar Septina.

Sementara hal menarik disampaikan peserta Workshop yang berasal dari Pengurus Daerah BKMT Kuantan Singingi, Devita Angraini tentang bersemangatnya masyarakat Kuansing, terutama yang berada dalam wilayah Pengurus Kecamatan (PC), atau akar rumput, justru kegiatan-kegiatan BKMT berjalan lancar dan penuh semangat dari lapisan masyarakat.

Pada tiap pertemuan yang dihadiri ratusan orang, tidak jarang dapat mengumpulkan enam sampai tujuh juta sumbangan masyarakat yang kemudian disalurkan sebagaimana mestinya dan bertanggungjawab. Sehingga PD hanya mendampingi saja kegiatan PC-PC ini yang telah berjalan dengan baik.

H.Zulkifli Syukur dari Biro Kesra Pemprov Riau yang turut menghadiri dan memberi sambutan dalam acara Workshop ini menitipkan harapan pada BKMT Provinsi Riau yang menurut pantauannya diisi oleh ibu-ibu hebat dan peduli ini tentang kondisi masyarakat Riau yang sangat memprihatinkan saat ini.

“Maraknya LGBT dan rusaknya generasi akibat peredaran narkoba yang luarbiasa menjadi tugas kita bersama untuk dapat membentengi dan mengatasinya agar Riau yang dulu penuh keberkahan dengan banyaknya ulama-ulama besar di negeri ini, jangan sampai menjadi tempat yang dimurkai Allah dan mengundang bencana karena telah diganti dengan orang-orang yang penuh kemaksiatan. Diharapkan BKMT Provinsi Riau dapat menjadi salah satu benteng bagi masyakat Riau menghadapi tantangan berat ini,” papar H.Zulkifli Syukur.

Workshop yang diprakarsai oleh Bidang Organisasi PW BKMT Provinsi Riau ini juga menghadirkan seorang pakar manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Dr. Raden Lestari Ganarsih, SE, MM yang menjelaskan tentang Peningkatan Etos Kerja Majelis Taklim pada Era Digitalisasi.

Bahwa IT telah mempermudah tercapainya tujuan dari suatu kegiatan maka perlu beradaptasi dengan dunia digitalisasi tersebut. Namun yang perlu diingat bahwa digitalisasi ini juga memiliki dua sisi positif dan negatif, maka BKMT sebagai organisasi keagamaan harus jelas pada tujuannya untuk meningkatkan iman dan takwa masyarakat, iman dan takwa anggotanya sendiri. Ibu-ibu BKMT haruslah bijak menggunakan media sosial di era digital ini.

Workshop Pengintegrasian Program Kerja BKMT selama dua hari tersebut berlangsung penuh semangat dan antusias dari para peserta yang hadir dan pembicara-pembicara yang mumpuni memberikan ilmu bagi ibu-ibu BKMT.

Narasumber dari BKMT Provinsi Riau, Rahmita B. Ningsih, SE, M. Hum yang merupakan Wakil Ketua I BKMT Provinsi Riau membawahi Bidang Organisasi

Narasumber dari BKMT Provinsi Riau sendiri, Rahmita B. Ningsih, SE, M. Hum yang merupakan Wakil Ketua I BKMT Provinsi Riau membawahi Bidang Organisasi, juga memberikan materi tentang Sinergitas Program Kerja BKMT. “Setiap orang, setiap anggota tidaklah sama ritmenya dalam suatu organisasi. Bagaimana menyamakan ritme itu, itulah sinergitas. Keberhasilan organisasi tidak ditentukan oleh satu orang pimpinan, tetapi oleh teamwork  saling berkolaborasi, efektif dan efisien,” pungkasnya. (ccn)

Pos terkait