Pekanbaru (Outsiders) – Jumlah pegungsi Rohingya mencapai 770 orang di Pekanbaru, Provinsi Riau, hanya 270 pengungsi diantaranya yang ditanggung oleh International Organization for Migration (IOM) yang merupakan bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pj Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat menyebut salah satu alternatif lokasi penempatan warga asal Rohingya tersebut adalah di perbatasan antara Pekanbaru dengan Kabupaten Siak.
“Sekitar 500 etnis Rohingya yang tidak ditanggung IOM yang kini berkeliaran dan meresahkan warga Pekanbaru. Rencananya di perbatasan Pekanbaru-Siak, dekat Rumbai ujung, tapi belum dipastikan. 500 orang ini belum terdaftar di IOM. Tidak sama dengan yang 270 ditanggung IOM. Jadi ada total 770 orang,” rinci Roni menanggapi keluhan warga pengungsi yang berkeliaran mengambil buah Rambutan di lahan dan areal rumah warga, Kamis (19/12/2024).
Roni menjelaskan, bahwa penempatan penampungan Rohingya ini akan jauh dari permukiman warga. Nantinya di sana akan dibangun tempat-tempat penampungan lengkap dengan fasilitas lainnnya oleh IOM.
Dirinya berharap semua warga Rohingya bisa dikumpulkan di sana. “Kita minta tidak hanya yang 270 orang saja, namun 500 orang Rohingya itu juga gabung di sana,” tutupnya
Ia menyebut, rencana penyediaan lahan itu sesuai permintaan IOM. Pasalnya, saat ini ada 270 orang warga Rohingya yang ditanggung biayanya oleh IOM. Namun di luar itu, ada sekitar 500 etnis Rohingya lagi yang tidak ditanggung IOM dan kini berkeliaran.
Diketahui, belakangan Warga Negara Rohingya di Pekanbaru mulai meresahkan warga. Sejak tidak tertampung di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru. Sebelumnya mereka sempat membuat tenda-tenda seadanya di trotoar Jalan O.K.M. Jamil, tepatnya di belakang Bandar Serai atau Purna MTQ Riau. Sehingga membuat masyarakat yang selalu berolahraga melewati jalan tersebut merasa terganggu.
Namun saat ini, mereka selain terlihat berkeliaran, dan namun tidak segan-segan memasuki lahan dan areal rumah warga setempat untuk meminta-minta.
Terakhir, mereka bahkan nekat meminta buah dan memaksa warga untuk memberinya. Aksi mereka pun viral di beberapa media sosial melalui video singkat.
Oleh sebab itu Pemerintah Kota Pekanbaru akan mencarikan tempat yang layak bagi warga Rohingya tersebut sebagai tempat penampungan. (**)