Sipora, surga tersembunyi di Samudera Hindia

Ketenangan pantai Sipora menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung untuk berenang (Foto: Wim)

Kesempatan menjelajah Pulau Sipora  akhirnya datang jua. Sejak tahun 2012 lalu, saya punya keinginan untuk menginjakkan kaki di salah satu pulau di Kepulauan Mentawai. Sipora, pulau yang berada di tengah-tengah Samudera Hindia ini seolah-olah selalu memanggil saya untuk datang.

Pagi itu, beberapa waktu lalu, pukul 06.30 saya sudah berada di Pelabuhan Muaro Kota Padang. Hiruk pikuk Pelabuhan menarik perhatian saya. Barisan calon penumpang antri untuk membeli tiket maupun mendaftar masuk. Menurut perkiraan saya, terdapat puluhan penumpang adalah wisatawan mancanegara dengan menenteng peralatan selancar.

Bacaan Lainnya

Hari itu ada dua rute kapal cepat yang akan berangkat, pertama rute Padang-Tuapeijat, dan rute kedua adalah Padang-Siberut. Puluhan wisatawan mancanegara memasuki area pelabuhan dengan menenteng perlengkapan olahraga air seperti papan seluncur. Sebagian besar mengincar spot-spot selancar di pulau-pulau kecil di Kepulauan Mentawai. Sebagian yang lain sekadar bersantai bersama keluarga (bahkan yang mengajak anak-anak di bawah 10 tahun dan bayi).

Setelah mendaftar masuk, bersama seorang rekan, saya bergegas masuk kapal cepat Mentawai Fast 01, menuju Tuapeijat, Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tepat pukul 07.00 WIB kapal cepat bergerak meninggalkan pelabuhan Muaro. Tepat pukul 10.30 WIB, kapal cepat yang saya tumpangi merapat di dermaga pelabuhan Tuapeijat, pulau Sipora.

Sinar garang matahari menyambut kedatangan saya di pulau ini. Bergegas semua penumpang turun, sebagian besar wisatawan mancanegara telah ditunggu kedatangannya oleh petugas resort dan hotel di sekitaran pulau Sipora. Hotel Bintang, menjadi pilihan untuk menginap selama 2 hari ke depan. Sangat mudah mencari lokasi hotel ini. Keluar dari gerbang pelabuhan, ambil arah ke kanan dan hanya berjarak 50 meter akan bertemu dengan bangunan hotel berlantai dua ini. Pilihan jatuh pada kamar yang berada persis di pinggir pantai dengan pemandangan pelabuhan Tuapeijat. Istimewanya hotel ini, di halamannya ada warung makan dengan dominasi ikan dan udang.

Setelah istirahat sejenak dan makan siang dengan menu yang menggugah selera, ikan kerapu bakar bumbu khas padang,  bergegas menuju pantai di halaman belakang hotel. Laut jernih terhampar di depan mata dengan latar pelabuhan Tuapeijat. Puas bersantai, bergegas kami menuju lokasi selanjutnya. Beberapa lokasi wisata sudah ada dalam bucket list yang jauh-jauh hari telah saya susun.

Salah satu daya tarik utama pulau Sipora adalah keindahan alamnya yang memukau. Hamparan pantai-pantai berpasir putih yang bersih dan sepi, seperti  Pantai Mapaddegat, Pantai Jati, Pantai Sioban, dan Pantai Siruso. Saya memilih mengunjungi pantai Jati dan pantai Mapaddegat. Kedua pantai ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Bahkan pantai Jati hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pelabuhan Tuapeijat. Sepanjang perjalan menuju pantai ini, mata akan dimanjakan oleh bentangan laut dan pantai berpasir putih di sisi kanan jalan.

Berbagai aktivitas dapat dilakukan di pantai Jati, seperti berenang dan berjemur, bermain pasir, snorkling, atau bersantai di bawah pohon kelapa yang terdapat disepanjang pantai ini. Saya memilih berenang diselingi dengan sajian kelapa muda. Warung dan kafe yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang ramah di kantong ada di pantai ini. Tertarik dengan sunset? Pantai Jati satu di antara lokasi terbaik untuk menyaksikan bagaimana semburat jingga perlahan-lahan tenggelam di tengah laut.

Pantai Mapaddegat, berlokasi enam kilometer dari dermaga Tuapeijat. Menuju lokasi ini sangat mudah, dari pelabuhan, arahkan kendaraan menuju kilometer 6 dan kemudian belok kanan. Memasuki pantai yang sangat terkenal dengan garis pantai yang panjang, pasir putih yang halus serta bersih. Nikmati sensasi pasir dengan berjalan di pantai tanpa alas kaki. Suka dengan kulit kerang dan terumbu karang yang telah mati? Pantai ini salah satu tempatnya. Siapkan wadah untuk menyimpan kulit kerang dan terumbu karang mati yang banyak berserakan di pantai ini. Selain itu, anda dapat menyaksikan nelayan mencari ikan dengan jaring tradisional.

Sebagai informasi tambahan, pantai ini sedang berbenah untuk memanjakan pengunjung. Jalan sepanjang pantai diperlebar dan diperbaiki. Hotel-hotel yang dikelola oleh masyarakat setempat siap menyambut anda untuk bermalam sembari merasakan deburan ombak menghempas pantai. Berminat untuk selancar dan snorkling atau diving menjelajah terumbu karang yang indah dan air laut yang jernih? Pantai ini masuk dalam daftar yang wajib dikunjungi.

Anda suka tantangan? Surfing di ombak-ombak yang terkenal di dunia, seperti Ombak Hollow Trees, Ombak Greenbush, dan Ombak E-Bay dengan sedikit usaha menyewa kapal milik masyarakat setempat untuk menuju spot selancar di bagian ujung pantai Mapaddegat dan pulau Awera mesti Anda jajal. Pulau Awera merupakan pulau Kecil berdampingan dengan pulau Sipora yang dapat ditempuh sekira 10 menit dengan kapal kecil dari pantai Jati atau pelabuhan Tuapeijat. Di sini Anda bisa menyewa papan selancar atau mengikuti kursus surfing di beberapa resort atau camp yang ada di pulau ini.

Tujuan selanjutnya adalah menjelajah perkampungan dengan mengendara sepeda motor. Decak kagum dengan hutan tropis yang hijau memanjakan mata saya. Namun sayang, keinginan untuk menjelajah hutan pulau Sipora tidak terwujud karena tiba-tiba hujan deras. Saya memutuskan untuk putar haluan menuju bandara Mentawai yang baru selesai dibangun dan segera di resmikan dalam waktu dekat. Dalam perjalan, kami mampir sejenak di patung Sikerei.

Sipora, pulau yang sangat terkenal di kalangan peselancar dunia, menawarkan keindahan alam nan memukau dan wisata bahari yang tiada habisnya. Pulau ini terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, dengan luas hanya 845 kilometer persegi, dan Tuapeijat merupakan ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Bila Anda berencana untuk liburan di pulau ini, maka harus menentukan waktu terbaik untuk berkunjung yaitu antara bulan April hingga Oktober, karena  pada bulan ini cuaca cerah dan ombak juga lebih bagus. Kemudian pilih  transportasi yang sesuai dengan anggaran Anda. Selain menggunakan kapal cepat, juga dapat menggunakan kapal Pelni dengan biaya yang jauh lebih murah namun waktu tempuh sekitar 11 jam.

Anda juga dapat memilih pesawat dari Bandar Udara Internasional Minangkabau namun tentu akan lebih mahal dengan waktu tempuh sekitar 35 menit. Kapal cepat banyak dipilih dengan waktu tempuh 3,5 jam dan biaya hanya Rp. 280.000, yang beroperasi setiap hari Senin, Rabu, Jum’at dan Minggu.

Akomodasi di pulau Sipora juga beragam, Anda dapat memilih resort, camp, hotel atau homestay. Jika anda memilih resort, siapkan anggaran yang lebih besar karena akan mendapat layanan terbaik dan lengkap. Biasanya pihak resort menyediakan fasilitas kamar AC, kamar mandi pribadi, restoran, kolam renang, maupun layanan surfing. Pilihan menengah adalah Camp atau hotel, dan homestay merupakan pilihan murah.

Rasakan keramahan masyarakat Sipora dan nikmatnya makanan laut yang super enak. Tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Anda ke pulau Sipora, surga tersembunyi Samudera Hindia dan rasakan pengalaman tak terlupakan!

Oleh: Winbaktianur

Penikmat Wisata dan Budaya, Akademisi UIN Imam Bonjol

 

Pos terkait